May 6, 2009

Perkembangan makro ekonomi positif

oleh : Irsad Sati & Ratna Ariyant


Pemerintah menilai perkembangan makro ekonomi dalam bulan-bulan terakhir ini menunjukkan perkembangan positif bagi upaya pemulihan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.

PencapaiAn angka inflasi selama periode Januari- April sebesar 0,05% dinilai sebagai pencapaian positif yang diharapkan bisa menjaga inflasi tahunan pada besaran 5% saja.

Menko Perekonomian/ Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejumlah indikator ekonomi menggambarkan adanya sentimen yang sangat kuat dan meningkatan indeks kepercayaan konsumen pada periode bulan-bulan terakhir.

"Bahkan pada April mengalami deflasi sebesar -0,31, yang berkonstribusi terutama terhadap harga beras, daging ayam dan cabe. Jika tren ini terus dijaga maka inflasi tahunan sangat mungkin dicapai 5%," ujarnya seusai rakor tiga menteri koordinator dan sejumlah menteri dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana hari ini.

Menurut dia, hal ini menunjukaan perkembangan positif bagi upaya pemulihan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat. Beberapa indikator lain yang mendukung pemulihan ekonomi a.l. perkembangan posisi kas negara yang mencapai surplus Rp127,8 triliun dengan jumlah valasUS$8,8 miliar.

Selain itu, indeks harga saham gabungan BEI yang harganya terus naik mendekati 20% dibandingkan dengan harga awal pascakejatuhannya. Begitupun, tutur Sri Mulyani, indeks surat utang pemerintah yang berdurasi 10 tahun sudah bisa dicapai dengan tingkat kupon bunga 11,75% dan posisi rupiah yang mulai stabil di bawah Rp 10.500.

Semua indikator itu, lanjutnya, akan terus dijaga agar proses pemulihan ekonomi dari dampak kriss ekonomi global bisa lebih cepat.

(bisnis.com)

0 comments:

 
Photography Templates | Slideshow Software